Jaringan Fiber Optik (FTTH)



Jaringan fiber optik telah menjadi tulang punggung dari banyak jaringan komunikasi modern, menawarkan kecepatan dan kapasitas yang tak tertandingi dibandingkan dengan teknologi kabel tembaga tradisional. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai arsitektur jaringan fiber optik serta infrastruktur dan arsitektur Fiber to the Home (FTTH).

1. Arsitektur Jaringan Fiber Optik (FO)

Jaringan fiber optik adalah struktur yang dirancang untuk memungkinkan transmisi data berkecepatan tinggi melalui kabel serat optik. Secara umum, jaringan ini terbagi menjadi tiga bagian utama:

Jaringan Tulang Punggung (Backbone Network)

Bagian ini menghubungkan kota-kota atau area besar. Kabel serat optik di jaringan tulang punggung memiliki kapasitas tinggi dan biasanya menghubungkan pusat data utama. Jaringan tulang punggung berfungsi sebagai jalur utama untuk transmisi data antar kota atau area besar.

Jaringan Distribusi (Distribution Network)

Jaringan ini menghubungkan jaringan tulang punggung ke area-area lokal seperti kota atau distrik. Kabel serat optik di bagian ini juga memiliki kapasitas tinggi, tetapi biasanya lebih pendek dibandingkan dengan jaringan tulang punggung.

Jaringan Akses (Access Network)

Bagian dari jaringan ini menghubungkan jaringan distribusi ke rumah atau bisnis individu. Jaringan akses memiliki kapasitas lebih rendah dibandingkan dengan jaringan tulang punggung dan distribusi, dan merupakan bagian dari jaringan yang mencapai pelanggan akhir.

2. Infrastruktur dan Arsitektur Jaringan FTTH

Pengantar FTTH

Fiber to the Home adalah suatu sistem jaringan fiber optik yang menghubungkan rumah atau gedung dengan jaringan internet melalui kabel serat optik. Arsitektur FTTH menggantikan jaringan tembaga tradisional yang digunakan untuk menghubungkan rumah atau gedung ke jaringan internet.

Topologi FTTH

FTTH dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, dua yang paling umum adalah:

Point-to-Point (P2P)

Dalam konfigurasi ini, setiap rumah memiliki kabel serat optik yang langsung terhubung ke pusat distribusi. Meskipun metode ini memberikan bandwidth maksimum ke setiap pelanggan, biaya pemasangan dan pemeliharaannya lebih tinggi karena membutuhkan lebih banyak kabel.

Passive Optical Network (PON)

Dalam konfigurasi PON, satu kabel serat optik dari pusat distribusi dibagi menjadi beberapa kabel menggunakan splitter optik pasif, yang kemudian terhubung ke banyak rumah. Metode ini lebih ekonomis karena mengurangi jumlah kabel yang diperlukan, namun bandwidth dibagi di antara semua pengguna yang terhubung ke splitter yang sama. PON lebih umum digunakan dan memiliki beberapa varian, termasuk GPON (Gigabit Passive Optical Network) dan EPON (Ethernet Passive Optical Network).

Perangkat FTTH

Untuk mengimplementasikan FTTH, beberapa perangkat keras diperlukan, antara lain:

  1. Network Management System (NMS): NMS adalah perangkat lunak untuk mengelola dan memantau jaringan GPON. Teknisi dapat mengkonfigurasi OLT dan ONT dari jarak jauh serta mengelola layanan seperti VoIP dan IPTV melalui GUI yang memudahkan.

  2. Optical Line Terminal (OLT): Perangkat ini berada di pusat distribusi dan mengelola sinyal optik yang dikirim dan diterima dari rumah-rumah melalui jaringan serat optik. OLT bertugas untuk memulai dan mengakhiri koneksi ke pelanggan.

  3. Optical Distribution Cabinet (ODC): ODC adalah kotak berisi komponen optik pasif, seperti splitter, yang membagi sinyal optik dari OLT ke beberapa cabang, biasanya ditempatkan di rumah kabel.

  4. Optical Distribution Point (ODP): ODP adalah titik akhir jaringan optik sebelum masuk ke rumah pelanggan, dipasang di dinding, tiang, atau di bawah tanah.

    • Jenis ODP:
      • ODP Wall/On Pole: Dipasang di dinding atau tiang.
      • ODP Pedestal: Dipasang di permukaan tanah.
      • ODP Closure: Dipasang di dekat atau di antara tiang.
  5. Roset: Roset adalah titik koneksi terakhir dalam jaringan fiber optik sebelum masuk ke ONT, dilengkapi dengan konektor untuk menghubungkan dengan ONT.

  6. Optical Network Terminal (ONT) atau Optical Network Unit (ONU): Perangkat ini ditempatkan di rumah pelanggan dan mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektronik yang bisa digunakan oleh perangkat di rumah, seperti router Wi-Fi atau komputer.

  7. Splitter Optik: Dalam topologi PON, splitter optik digunakan untuk membagi sinyal optik dari satu kabel serat menjadi beberapa kabel, memungkinkan satu kabel serat untuk melayani banyak rumah.

  8. Fiber Distribution Hub (FDH): Ini adalah titik distribusi yang menghubungkan jaringan tulang punggung atau distribusi dengan jaringan akses, sering kali termasuk splitter optik untuk PON.

Dengan memahami arsitektur dan infrastruktur FTTH, kita dapat melihat bagaimana teknologi ini menawarkan solusi yang efisien dan efektif untuk memenuhi permintaan bandwidth yang terus meningkat di era digital. Jaringan fiber optik dan FTTH membawa masa depan internet yang lebih cepat dan lebih handal, langsung ke rumah kita.

3. Struktur Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optic terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama untuk memastikan transmisi data yang efisien dan andal. Berikut adalah bagian-bagian utama dari kabel fiber optic:

  1. Core: Bagian inti dari kabel fiber optic yang berfungsi untuk mengirimkan cahaya. Biasanya terbuat dari kaca atau plastik dengan indeks bias tinggi, core memiliki diameter yang sangat kecil (sekitar 8-10 mikron untuk single-mode dan 50-62,5 mikron untuk multi-mode).

  2. Cladding: Lapisan di sekitar core dengan indeks bias yang lebih rendah. Cladding berfungsi untuk memantulkan cahaya kembali ke core, mencegah cahaya keluar dari fiber dan mengurangi kehilangan sinyal.

  3. Buffer Coating: Lapisan pelindung di sekitar cladding yang melindungi fiber dari kerusakan mekanis dan kelembapan.

  4. Strength Member: Material yang memberikan kekuatan ekstra pada kabel, melindungi fiber dari tekanan fisik. Biasanya terbuat dari serat kaca atau logam.

  5. Outer Jacket: Lapisan luar yang memberikan perlindungan tambahan terhadap lingkungan, seperti suhu ekstrem, bahan kimia, dan gesekan.

4. Jenis-jenis Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optic hadir dalam berbagai jenis, masing-masing dirancang untuk aplikasi dan kebutuhan spesifik. Berikut adalah beberapa jenis kabel fiber optic yang umum:

  1. Single-mode Fiber: Ideal untuk transmisi jarak jauh, dengan diameter core yang sangat kecil (sekitar 8-10 mikron). Single-mode fiber memungkinkan cahaya merambat dalam satu mode, mengurangi kehilangan sinyal dan distorsi.

  2. Multi-mode Fiber: Cocok untuk transmisi jarak pendek, dengan diameter core yang lebih besar (sekitar 50-62,5 mikron). Multi-mode fiber memungkinkan cahaya merambat dalam beberapa mode, yang dapat menyebabkan distorsi lebih tinggi dibandingkan single-mode.

  3. Simplex Fiber Cable: Memiliki satu serat fiber optic, digunakan untuk komunikasi satu arah.

  4. Duplex Fiber Cable: Dilengkapi dengan dua serat fiber optic, memungkinkan komunikasi dua arah.

  5. Ribbon Fiber Cable: Mengandung banyak serat fiber optic yang diatur dalam bentuk pita (ribbon). Mempermudah pengaturan dan pemasangan dalam jumlah besar.

  6. Armored Fiber Cable: Memiliki lapisan pelindung tambahan, biasanya logam, untuk perlindungan ekstra terhadap kerusakan mekanis.

5. Jenis Loose Tube

Loose tube adalah salah satu desain kabel fiber optic yang memungkinkan serat fiber berada dalam tabung yang longgar di dalam kabel. Jenis-jenis loose tube meliputi:

  1. Standard Loose Tube: Tabung yang berisi serat fiber dibiarkan bebas bergerak di dalam kabel, memberikan perlindungan dari kelembapan dan fleksibilitas dalam pemasangan.

  2. Gel-filled Loose Tube: Mengandung gel pelindung yang mencegah kelembapan masuk dan melindungi serat fiber dari kerusakan.

  3. Dry Water-blocked Loose Tube: Menggunakan bahan penyerap air atau teknologi lain untuk menghindari penggunaan gel, mengurangi berat dan kompleksitas kabel.

Kabel fiber optic adalah teknologi canggih yang mendukung kecepatan dan kapasitas data tinggi dalam komunikasi modern. Dengan memahami struktur kabel fiber optic, berbagai jenis kabel, dan jenis loose tube, kita dapat memilih solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan transmisi data dan lingkungan pemasangan. Teruslah mengikuti perkembangan teknologi fiber optic untuk memastikan sistem komunikasi Anda tetap efisien dan andal.


Sumber: Nugroho, R. (2023). Analisis jaringan Fiber to the Building (FTTB) menggunakan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON) di Apartemen Bellini Paltrow lantai 2 dan 3. Universitas Semarang.

Wismiana, E., Kamil, F., & Zuhdi, U. (n.d.). Perencanaan penjaluran jaringan fiber optic pada kluster perumahan. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan Bogor, Indonesia; Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknik Digital, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

Alfarizi, M., Rosmiati, M., & Mutiara, G. A. (n.d.). Pembuatan desain jaringan Fiber to the Home (FTTH) pada Perumahan Buah Batu Square Bandung. Fakultas Ilmu Terapan, Telkom University.

See Also :